Selasa, 21 Oktober 2008

Genetika


Kurang lebih 60 persen gen ayam serupa dengan gen manusia
( Sumber: http://www.beritabumi.or.id)

Para ilmuwan menemukan kurang lebih 60 persen gen ayam serupa dengan gen manusia. Gen ayam yang terlibat dalam struktur dasar sel dan fungsi menunjukkan kesamaan sekuens dengan gen manusia dibandingkan gen yang bertanggung jawab dalam reproduksi, reaksi imunitas, dan adaptasi pada lingkungan.

Hasil analisis para ilmuwan yang tergabung di International Chicken Genome Sequencing Consortium dilaporkan dalam Jurnal Nature edisi tanggal 9 Desember 2004.
Mereka melaporkan genome ayam mengandung lebih sedikit DNA dibandingkan genome manusia tetapi kurang lebih sama jumlah gennya.

Para ilmuwan memperkirakan ayam memiliki 20.000-23.000 gen dalam satu miliar pasangan basa DNA, bandingkan dengan manusia memiliki 20.000-25.000 gen dalam 2,8 miliar pasangan basa DNA. Hasil analisis juga menunjukkan gen-gen yang terkonservasi antara manusia dan ayam juga terkonservasi pada ikan. Misalnya, 72 persen gen pasangan yang berhubungan pada manusia dan ayam juga ada pada ikan puffer (Takifugu rubripes). Menurut para peneliti gen-gen ini nampaknya ada pada kebanyakan mahluk bertulang belakang.

“ Genome ayam dan mahluk hidup lainnya yang berbeda jauh dari kita telah memberikan piranti luar biasa untuk memecahkan proses biologi kunci yang telah terkonservasi berabad-abad lamanya,” kata salah satu penulis laporan Dr Richard Wilson, dari Washington University School of Medicine, St Louis. Hasil analisis itu penting untuk menjelaskan perbedaan antara burung dan mamalia.

Para ahli menganalis sekuens gen dari ayam hutan merah atau Red Jungle Fowl (Gallus gallus) yang menjadi nenek moyang ayam peliharaan manusia sekarang ini.
Ayam adalah jenis burung pertama, termasuk juga binatang ternak pertama, yang disekuens dan dianalisis genome-nya. Para ahli menganalisis genome ayam dan membandingkannya dengan genome mahluk hidup lainnya yang sudah pernah dianalisis, antara lain manusia, tikus, dan ikan puffer beracun.
“ Genome ayam bisa mengisi kekosongan pengetahuan penting. Ayam berada di posisi penting antara mamalia dan ikan dalam pohon kehidupan untuk memberikan pandangan baru mengenai evolusi genome dan biologi manusia,” kata dr Francis S Collins, PhD, Direktur National Human Genome Research Institute (NHGRI), lembaga yang memberikan dana untuk penelitian genome ayam.
“ Dengan membandingkan genome sejumlah binatang, kami bisa memahami lebih baik struktur dan fungsi gen manusia dan, terutama, mengembangkan strategi baru untuk memperbaiki kesehatan manusia,” lanjut Collins, seperti dikutip dalam siaran pers NHGRI 8 Desember 2004.
Seperti semua burung, ayam diperkirakan berasal dari dinosaurus pada periode zaman Mesozoic dan telah berevolusi terpisah dari mamalia selama kurang lebih 310 juta tahun.
Ayam pertama kali dipelihara manusia di Asia, mungkin awal tahun 8000 Sebelum Masehi.
Menurut para ahli ayam telah mengembangkan keluarga gen untuk menghasilkan jenis protein keratin yang digunakan memproduksi sisik, cakar, dan bulu, sedangkan genome mamalia lebih banyak mengandung gen yang memerintah pembentukan jenis keratin berbeda untuk membentuk rambut.
Demikian juga, ayam tidak memiliki gen yang memproduksi protein susu, gigi, dan mendeteksi senyawa hormonal yang disebut feromon, menurut para peneliti, mungkin cermin dari evolusi dari kelenjar susu dan hidung pada mamalia, dan hilangnya gigi pada burung.

Yang mengejutkan mereka, ada sekelompok gen yang bertugas mengkode protein penerima bau-bauan berkembang sedemikian baik pada genome ayam. Temuan ini berlawanan dengan pandangan bahwa jenis burung memiliki penciuman yang buruk. Jika dibandingkan dengan mamalia, burung memiliki lebih sedikit keluarga gen yang bertanggung jawab untuk penerima rasa pengecap, terutama pengecap rasa pahit.

Temuan menarik lainnya, gen ayam yang mengkode protein cangkang telur, seperti ovocleidin-116, juga dimiliki mamalia yang berperan dalam calsifikasi tulang. Ayam memiliki gen yang mengkode interleukin-26 (IL-26), sejenis protein terkait dengan respon kekebalan. Sebelumnya, para ahli hanya tahu gen terkait dengan kekebalan ini hanya ada pada manusia. Temuan ini bermakna ayam sekarang bisa menjadi mahluk hidup model untuk penelitian fungsi IL-26.
Ayam memiliki gen yang mengkode enzim tertentu terkait dengan cahaya, sedangkan mamalia tidak memiliki gen-gen itu.
Ayam memiliki gen-gen yang mengkode enzim untuk membentuk pigmen berwarna biru, sedangkan mamalia tidak memiliki gen seperti itu.

Tidak ada komentar: